Wednesday, February 25, 2009

ara capek disuruh pose terus

memang ada yang aneh. terasa ada yang menikam hati ini. tidak hanya second opinion juga third, fourth, fifth, sixth, and much more opinion mendiagnosa bahwa memang ada yang aneh. ada yang lain. yang beda. yang tak biasa dari yang lain. yang menyebab sakit ini. pantaslah akal dan pikiran lelah menetralisirnya.

... kain lembut dan tebal bergaris itu masih membalut, diluar bunyi gerimis sayup terdengar dan udaranya berhembus menyusup dan mengacaukan kehangatan. kembali kau meringkuk mencoba merebut kembali kehangatanmu. jam 6an pagi. masih. ahh.. masih jam segitu.santai saja karna ini hari sabtu. kau kembali memeluk kapuk kesayanganmu. kau pejamkan mata, coba melanjutkan mimpi...

sepoi membelai rambutmu, kesegaran menyapa wajahmu. penuh tanya kau lihat di kejauhan pantai ... lelaki sendiri menyisiri tepi, sesekali berhenti dan memandang hamparan lautan. berlari ia mengejar ombak, bermain dengan alam yang setia menemaninya. Kerang yang kecil itu dipungutnya dari balik ombak, warnanya yang manis menggoda hati 'tuk segera memasukkannya dalam saku. dalam hatinya mungkin kerang itu akan ia bersihkan dan ia taruh di atas monitor. ya monitor yang sudah menua itu tak bosan-bosannya menghirup asap dari kepulan rokok yang dihisap lelaki itu setiap malam. bahkan sampai larut malam.

masih di tepi, lelaki sendiri terdiam entah kemana ia melayangkan matanya tapi yang jelas terlihat ia menengadahkan kepala sambil mengangkat kedua tangannya diiringi teriakan menggelegar yang menyembur keluar dengan sebebasnya dari dalam ruang hati yang selama ini terpendam. Berulang jeritan dari dalam hati itu menyembur, muncrat, lepas selepasnya mengisi udara dan kemudian terbang kemana suka angin pantai membawa. dan tersungkur ia di pasir putih, memejamkan mata ... dalam benaknya ia berlari mengejar masa lalu yang seperti surga baginya. tak peduli dimana ia saat ini, ia hanya trus menangkap masa lalu dan memeluk erat di dadanya.

dengan bermandi siraman cahaya surya lelaki sendiri menatap bulatan nan keemasan itu dan tak sedetikpun berkedip mengawasi kepergian sang surya yang perlahan ditelan awan. tak lupa lelaki sendiri menitipkan pesan pada sang surya agar menyampaikan salam pada seorang dara yang sangat ia rindukan, harapnya kehangatan surya esok hari kan kembali menghangatkan dara itu seperti yang biasa dara merasakan hangatnya pelukan lelaki sendiri.

hmmphff....

gelap perlahan menjalar bersama angin dingin menusuk persendian. seakan hamparan pasir putih itu ranjang yang empuk nyaman maka lelaki sendiri membaringkan tubuhnya, mengerling membalas kerlipan bintang yang mulai tebar pesona di hadapan lelaki sendiri.

aahh... kiranya apalagi yang ada dalam benak lelaki sendiri? dan kau melihat ...

lelaki sendiri masih tersenyum melihat para bintang yang bersaing mempersembahkan kerlipan terbaik teruntuk si lelaki sendiri. sambil menunjukkan ke atas mengarah ke banyaknya bintang-bintang di atas, lelaki sendiri memilih satu bintang yang lebih kecil dari lainnya, ia berbisik, "hai kamu yang kecil izinkan ku memetik mu. aku mengagumi sinarmu yang bening murni menerangi bumi. kan ku simpan kau dalam ciptaku agar senantiasa ku tularkan cahayamu pada tempat dimanapun ku berpijak. dan kuharap pun rasa dan karsa ku turut menyerap energi cahayamu".

sapuan angin mendaratkan butiranbutiran pasir di pinggir bibir lelaki sendiri. malah dijilatnya dengan lidah lembutnya dan dinikmati rasa asinnya. lelaki sendiri sambil menaikkan harap rasa asin menggarami kisah hidupnya agar tak lagi hambar.

semesta penuh kasih mendekap lelaki sendiri, membisikkan sesuatu yang hanya bisa dimengerti batin lelaki sendiri. rahasia. lama kemudian, lelaki sendiri bangkit dari pembaringan dan berdiri, diam sejenak menghela nafasnya dan kemudian mengayunkan kakinya ....

berjuta keinginan mendesakmu tuk segera menghampiri lelaki sendiri, kau pun memanggilnya berseru padanya dengan mengerahkan seluruh energi yang kau punya ... namun lelaki sendiri melangkah.. dan melangkah dan melangkah terus berjalan ... jauh ... lebih jauh .. menjauh dari pandanganmu .. hingga lepas dari penglihatanmu ...

seketika kau mengernyit dan menghela nafas panjang. sesak terasa. pedih. mengambang dalam lamunan kau menjerit menahan sakit.

he's just not that into you!


foto: aradena ponakanku, lagi kesel karna aku suruh pose... hehe... ra, abis ini kita beli bakso deh ya... :D

No comments: